Wisuda dan mama
beberapa hari sebelum diwisuda, tiba-tiba mama minta maaf sambil nangis
"maaf mama ya nak, wisudanya kita gak buat baju baru" gak sampai disitu, kembali mama minta maaf sambil terisak "maaf mama ya nak, maaf mama ya nak"
saat itu aku mematung sepersekian detik, selanjutnya yang aku lakukan adalah tertawa terbahak,
"ngapain si ma kayak anak kecil gak dibeliin permen" aslinya aku menutupin air mata.
sebenarnya aku ga masalahin baju dan segala macam pritilan wisuda lainnya. yang aku masalahin kenapa mama harus nangis? perih rasanya liat wanita yang paling aku sayang menangis dan meminta maaf ku.
ma, tanpa baju baru pun aku tetap bisa wisuda kok ma. tanpa pritilan wisuda lainnya aku tetap bisa wisuda ma. aku bisa wisuda pun karna mama dan papa tentunya. karna dukungan kalian dari segala arah aku bisa wisuda. malah harusnya aku yang minta maaf ke mama karna selama proses skripsi aku jadi jarang bantu mama ke dapur, aku jarang ikutan ke pasar, aku jarang bisa diajak ngobrol panjang karna emosi yang meledak-ledak tapi lagi-lagi mama selalu nerima aku dan sayang sama aku.
ma, aku cuma ga bisa wisuda kalau mama ga ada. alhamdulillah, maha baik Allah kasih kesempatan aku untuk bisa didampingi wisuda sama mama dan papa. kalau ada kata yang maknanya lebih dari terim kasih, kata itu yang akan aku tujukan untuk mama.
selamanya, mama akan jadi prioritas ku. akan jadi orang pertama yang aku ingin bahagiakan dunia dan akhirat. aku ada dan sampai dititik ini karna doa mama yang ga pernah putus buat aku. sehat dan bahagia selalu ya ma.
Komentar
Posting Komentar